Senin, 22 Desember 2008
APRIL MOP ADALAH PERAYAAN PEMBANTAIAN UMMAT ISLAM
Selasa, 25 November 2008
BATU BEJAMBAN, SITUS ZIARAH MISTIS TANAH PALOH
Ada banyak cara untuk mencapai sebuah tujuan. Orang-orang zaman dahulu kerap menggantungkan harapan mereka pada kekuatan-kekuatan supranatural untuk mendapatkan tujuan mereka. Namun seiring dengan perjalanan waktu, manusia modern juga tidak bisa melepaskan ikatan dengan kekuatan di luar dimensinya. Mereka masih mencari dan mengejar keberuntungan dan nasib baik ke tempat-tempat yang dianggap keramat. Nun jauh di ujung utara Kalimantan terdapatlah sebuah lokasi yang kerap didatangi banyak orang untuk mengubah nasib dan peruntungannya. Batu Bejamban, demikian nama sebuah lokasi yang terletak di antara belahan sungai-sungai di daerah Paloh, Sambas. Di sebuah lokasi yang cukup unik dan tidak dihuni seorangpun penduduk ini para pengunjung dari berbagai daerah dan latar belakang suku dan agama setia mendatanginya. Seperti yang terlihat di pertengahan bulan puasa lalu. Suasana di lokasi tampak ramai. Puluhan orang dari berbagai daerah dan beragama warna kulit tampak bergerumbul di sekitar lokasi.
Demi sebuah pengharapan, Batu Bejamban memang kadung masyhur sebagai sebuah situs penghantar niat. Dari kejauhan situs Batu Bejamban terlihat jelas dengan gundukan bukit yang tak terlalu tinggi. Ada dua titik yang dianggap keramat di lokasi ini. Dua titik lokasi itu berupa sumber air di atas batu yang konon tak pernah habis meski ditimba terus walau di musim kemarau sekalipun. Lokasi pertama terletak tak jauh dari pinggir sungai yang berdelta-delta. Segunduk batu besar dengan sumber air di atasnya terlihat tak pernah berhenti dibakari dupa dan kemenyan. Aura mistik mulai menyergap pengunjung yang baru tiba. Di batu inilah titik pertama situs Batu Bejamban disebut. Konon menurut penuturan warga dan orang-orang yang dekat dengan situs ini, Batu Bejamban adalah pusat pemerintahan dan kerajaan ghaib di Paloh. Di lokasi ini beberapa orang mengaku pernah melihat kemajuan teknologi dan pembangunan. Idah, salah satu juru kunci menceritakan asal mula situs ini berawal dari prahara di masa lalu. Konon, menurut Idah, pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, Kerajaan Paloh akan dibom dan dibumi hanguskan. Mendengar kabar ini pemimpin dan warga Paloh berdoa kepada Tuhan meminta perlindungan.“Mereka berdoa dan minta dihilangkan dari pandangan,” kata wanita yang mengaku memiliki kemampuan melihat dunia dari dimensi lain ini. Sejak itu konon peradaban Paloh hilang ditelan bumi. Tak ada sisa-sisa peninggalan yang terlihat.
Orang-orang Paloh bermigrasi ke dunia lain bergabung bersama para lelembut. Di dunia baru itu menurut Idah roda pemerintahan masih terus berjalan di bawah pemerintahan Raden Sandi. Raden Sandi sendiri adalah sanak kerabat dari Raja Sambas yang dalam legenda masyarakat diceritakan kawin dengan putri penguasa alam ghaib di Paloh. Orang-orang yang datang ke Batu Bejamban datang dengan berbagai motif kepentingan. Para pedagang Cina yang ingin maju usahanya datang berdoa meminta peruntungan kepada Bujang Kurap. Aparat, pegawai negeri atau politisi yang hendak menaikkan karirnya juga bertandang ke situs ini dengan niat tertentu. “Raden Sandi rajanya. Raden Sambir anak buahnya. Haji Dolah Menteri Kesehatan. Kalau urusan perdagangan itu diurus sama Panglima Hitam,” kata Idah menyebut sejumlah pejabat di alam ghaib tersebut.
Keberadaan Batu Bejamban sendiri sudah eksis sejak dahulu kala. Di lokasi yang kental dengan nuansa Melayu dan Islam ini para peziarah dari etnik dan agama lain juga bisa datang. “Kalau mau minta, minta ke atas dulu. Yang Islam secara Islam yang Cina secara Cina,” kata Idah. Situs Batu Bejamban menyimpang banyak keanehan. Salah satu keanehan yang bisa disaksikan langsung adalah adanya sinyal HP yang cukup banyak di atas batu ini. Padahal tak ada tower seluler yang berdiri di sungai dan hutan belantara ini sedangkan beberapa langkah dari batu ini sinyal tak ditemukan. Adapun sinyal lain di lokasi ini dapat ditemukan di atas bukit yang juga menyimpan sumber air di atas batu. Diperlukan waktu 35 menit untuk menuju lokasi yang sudah puluhan tahun dikenal sebagai tempat ziarah ini menggunakan speed boat dari Pelabuhan Paloh. Keberadaan situs ini secara tidak langsung juga memberi manfaat ekonomis bagi warga di sekitar Paloh. Untuk menuju lokasi Batu Bejamban yang tidak dihuni seorangpun penduduk ini mereka harus menyewa perahu atau speedboat yang sudah barang tentu menjadi pemasukan tersendiri bagi masyarakat sekitar.
TRADISI "ANTAR AJUNG" MASYARAKAT PALOH
Pembuatan ajong tersebut dilakukan oleh masyarakat secara bergotong royong dari mulai memotong, membelah bahkan hingga mengecat serta memberi bentuk layar ajong tersebut. Apabila ajong sudah selesai dilaksanakan, maka dilakukan penurunan ajong pada parit kecil sebagai ujud pengadaptasian untuk mengarungi lautan luas. Waktu dilakukan pelepasan antar ajong kelautan lepas, terlebih dahulu semua ajong-ajong punya masyarakat itu disusun secara sejajar dipiinggir pantai dengan corak dan warna yang sangat bervariasi. Karena kegiatan antar ajong sudah merupakan tradisi masyarakat Paloh, maka seluruh masyarakat petani khususnya di daerah tersebut akan datang berduyun untuk menyaksikan prosesinya yang untuk mengetahui bagaimana perjalanan ajong-ajong tersebut menuju lautan lepas. Namun sebelum ajong dilepas terlebih dahulu diantar dengan tradisi joget dan bahkan pencak silat yang diiringi dengan bunyi-bunyian gendang tradisional masyarakat setempat. Pelepasan ajong harus dilakukan secara serentak oleh pemilik ajong yang merupakan wakil dari masing-masing dusun, ajong tersebut digiring kebibir laut yang selanjutnya akan terbawa arus menuju lautan lepas. Proses perjalanan ajong-ajong tersebut mempunyai arti yang apabila waktu dilepas mengalami tingkat kesulitan untuk berlayar maka diasumsikan masih adanya rasa belum keikhlasan begitu juga sebaliknya apabila ajong tersebut melaju secara cepat dengan tanpa hambatan maka diasumsikan bahwa masa tanam masyarakat akan mengalami masa jayanya. Sebagai informasi bahwa ajong yang didesain seperti layaknya perahu layar tersebut juga diisi dengan beberapa muatan seperti telur ayam, ratih, beras kuning dan sebagainya. Tujuan umum dari tradisi antar ajong adalah merupakan proses mengantarkan sementara para pengganggu tanaman-tanaman padi yang akan ditanam oleh masyarakat agar dapat pergi dalam sementara waktu. Prosesi antar ajong ini ada tiga fase yang pertama prosesi antar ajong seperti yang disebutkan di atas dan fase kedua adalah masa pemberiatahuan dari penghuni ajong yang biasanya ada isyaraat enam bulan kemudian yang intinya memberitahukan bahwa sudah saatnya musim panen dilakuklan, dan ini akan diiringi dengan masa makan empinh bersama-sama antar masyarakat secara terbuka dan fase ketiga adalah masa antar upeti ke Istana dengan bahan-bahan seperti beras kuning, beras pulut, retih, emping dan padi yang jumlahnya serba sedikit sebagai syarat, biasanya dilakukan pada akhir tahun atau akhir masa panen padi.
Rentetan antar ajung dapat dijelaskan sebagai berikut : Kayu untuk membuat ajung telah disiapkan dari kayu pelaek atau sejenisnya. Kemudian dibuat menjadi perahu yang berukuran kecil lengkap dengan layarnya. Sehari sebelum ajung diantar didahului oleh kegiatan yang disebut ratib, yaitu suatu kegiatan mengagung-agungkan asma Allah disertai doa selamat dan doa tolak bala. Pada malam harinya dilanjutkan dengan acara mengisi ajung, yaitu ajung diisi dengan bermacam-macam wabe atau hama penyakit. Baik penyakit untuk tanaman, ternak maupun penyakit yang bisa menjangkit kepada manusia. Pada malam itu pula disediakan air untuk mandi benih. Setelah antar ajung barulah air tersebut dibagikan kepada masyarakat untuk memandikan padi yang akan disewakan. Keesokan harinya baru ajung diturunkan diluncurkan kelaut dengan maksud membawa bermacam-macam wabah penyakit dan bagi desa yang ditinggalkan menjadi aman dan tentram mendapatkan rizki yang berlimpah dari Allah SWT (hasil panen yang berlimpah).
Oleh sebab itu melihat dari potensi tradisi budaya tersebut, maka Pemerintah Kabupaten Sambas melalui Dinas Komunikasi Budaya dan Pariwisata merencanakan untuk mengagendakan kegiatan Antar Ajong tersebut sebagai salah satu agenda budaya di tahun 2007, yang diyakini akan mampu menarik para wisatawan baik domistik maupun manca negara untuk ikut menyaksikan tradisi tersebut.
ERA KEEMASAN SANG CR 7, RONALDO
Kecepatan dan kemahiran dalam mengolah serta mendribel bola menjadi keunggulan Ronaldo. Potensi itu pulalah yang membuat dia sangat diandalkan Manajer MU Sir Alex Ferguson dalam laga MU di berbagai event. Bek tim lawan harus segera bersiaga jika pemain kelahiran Funchal, Madeira, Portugal, ini menguasai bola. Salah-salah, ia menjadi kreator gol. jika bukan ia sendiri yang menciptakan seperti ditampilkan Ronaldo saat MU membungkam Bolton Wanderers 4-1 di ajang Premiership akhir pekan lalu. Yang membuatnya kian gemilang, Ronaldo mampu tampil sama baiknya saat di sayap kanan maupun kiri.
Bakat main bola seorang Ronaldo berawal pada usia 3 tahun, ketika ia mulai menyepak si kulit bundar. Jiwanya untuk sepak bola makin tampak sewaktu ia masuk sekolah dasar pada usia 6 tahun. Pemain berjuluk "Rocket Ronaldo" itu lalu mematangkan kemampuannya di klub-klub yunior Portugal, mulai dari Andorinha, CD Nacional, dan Sporting Lisbon.
Awalnya, Ronaldo sebenarnya dilirik Manajer Liverpool (waktu itu) Gerard Houllier saat sang bintang masih berusia 16 tahun. Namun, perekrutan "The Reds" batal karena pemain yang telah mencetak 15 gol bagi Portugal itu dinilai terlalu muda. Ferguson-lah yang lalu mentransfer setelah terpikat dengan aksi Ronaldo ketika Sporting Lisbon mengalahkan MU, 3-1, dalam laga inaugurasi Stadion Alvalade XXI di Lisabon tahun 2003.
Dengan kepiawaiannya, wajar jika Pelatih Portugal Luiz Felipe Scolari menjadikan Ronaldo tulang punggung dalam laga kualifikasi Grup A Piala Eropa 2008 melawan Belgia dan Serbia. Jika Ronaldo mampu meredam emosinya, bisa jadi putaran final Piala Eropa 2008 di Austria dan Swiss akan menjadi pembuktian kebintangannya.
Jumat, 21 November 2008
BAHAYA SEK BEBAS DIKALANGAN REMAJA
masyarakat, bahkan dari pihak pelajar sendiri. Seks bebas memang jadi momok yang menakutkan, khususnya bagi kalangan orang tua. Iya lah. Hari gini, siapa yang tidak khawatir atas fenomena yang satu ini. Free sex atau yang lazim disebut dengan seks
bebas, sebenernya hanya istilah yang populer di
Hubungan seksual ternyata mempunyai arti yang luas dan banyak. Tidak hanya intercourse, yang baru boleh dilakukan setelah menikah nanti. Pegangan tangan dengan lawan jenis pun sudah termasuk aktivitas seksual paling ringan yang sering dilakukan remaja saat ini. Setelah pegangan tangan, ada tahap meraba, kemudian kissing, necking, petting, dan diakhiri dengan intercourse. Tahapan yang dinilai mulai memasuki area berbahaya adalah kissing. Kissing ini juga terbagi dalam dua kategori. Kategori basah dan kering. Kissing kering itu seperti ciuman ke pipi atau ke kening. Sedangkan
kategori basah itu ciuman bibir ke bibir. Selanjutnya, ada yang disebut necking (saling merangsang daerah leher ke bawah, dengan rabaan atau ciuman), petting (saling menggesekkan alat kelamin, dengan atau tanpa pakaian), dan terakhir intercourse.
Terlebih saat ini remaja/ABG di Cilacap seperti sudah fasih dengan istilah “bojo”, padahal mereka baru tahap pacaran atau bahkan sekedar cinta monyet. Dengan istilah bojo tersebut seolah mereka sudah bebas melakukan apa saja. Dengan melakukan salah satu aktivitas seksual tersebut, meski yang paling ringan sekalipun, remaja bisa terbawa ke jenjang yang lebih intens. Mungkin awalnya hanya pegang tangan. Kemudian cium kening. Tapi selanjutnya, mungkin remaja bisa terbawa suasana, dan hal yang (tidak)
diinginkan pun terjadi. Kesenangan yang hanya sesaat. Kalimat itu mungkin tepat untuk
remaja/ABG yang pernah terjerumus ke dalam fenomena seks bebas ini. Kalau boleh menghakimi, tidak ada dosa yang tak berbalas. Sama kayak seks bebas ini. Awalnya terasa indah, dan tidak terlupakan. Tapi implikasinya? Tidak sedikit, pelaku seks bebas ini mengalami hamil di luar nikah, terkena penyakit menular seksual, bahkan sampai tertular virus HIV. Selain itu, yang mengalami trauma berkepanjangan gara-gara
ditinggal pacar setelah ML juga banyak.
Salah satu yang turut mempengaruhi kehidupan seks bebas dikalangan pelajar saat ini yakni maraknya sinetron remaja yang ditayangkan oleh televise yang kebanyakan hanya menjual mimpi dan kurang mendidik.Misalnya, sinetron ABG yang yang menceritakan lika-liku kehidupan remaja, terutama dalam kehidupan percintaannya. Sebagian besar scene yang ditayangkan setting-nya terjadi di sekolah. Sayangnya sinetron itu sepertinya hanya menggambarkan sekolah sebagai tempat ajang kongkow bareng teman-teman dan tempat pacaran. Kurang ditonjolkan fungsi utama sekolah sebagai suatu wadah pendidikan. Artis muda yang berperan di sinetron itu pun mencerminkan sikap siswa kurang wajar. Sebagai siswi sekolah, mereka menggunakan make up, lengkap dengan blush on plus eye shadow. Seragam yang dipakai pun terlampau ketat dan rok abu-abu yang dikenakan sekilas seperti rok mini. Bahkan aksesoris yang dipakai pun terlampau berlebihan untuk seorang pelajar, seperti ikat pinggang model spike dan gelang-gelang
berbagai bentuk.
Sekolah menjadi lebih mirip sebuah tempat pergelaran fashion show dibanding sebuah institusi pendidikan. Sialnya remaja putri saat ini banyak yang mengadaptasi hal-hal yang digambarkan oleh sinetron itu. Umumnya mental remaja belum stabil. Yakni, sifat meniru dan coba-cobanya masih besar ketimbang sikap waspada dan takut dosa. Dan, fakta yang satu ini bakal bikin kita nggak habis pikir. Kenapa? Sebab, banyak juga kalangan remaja Cilacap yang melakukan seks bebas di sembarang tempat meski seks bebas ringan sekalipun. Tepatnya tidak peduli kapan dan di mana dia berada. Aku mencoba menelusuri tempat-tempat terbuka yang diindikasi sering digunakan seks bebas oleh kalangan remaja saat malam minggu maupun hari biasa. Beberapa diantaranya seperti sekitar taman Ahmad Yani di Medan, saat jelang magrib beberapa pasang remaja tengah asyik sambil duduk diatas motor atau pun diatas pasir mereka seolah tidak lagi peduli dengan keberadaan orang ada disekitarnya. Tempat lain seperti taman Gajah Mada, saat malam minggu, tampak beberapa pasangan remaja duduk-duduk diatas sepeda motor dan biasanya mereka memilih ditengah lapangan yang jauh dari pandangan mata dengan kondisi yang remang-emang. Bahkan tidak sedikit yang menggunakan warnet sebagai tempat untuk memadu kasih, terutama warnet yang dengan model sekat
tertutup.
Fenomena tersebut sungguh sangat memprihatinkan. Bicara tentang upaya penyelesaian perilaku seks remaja yang kian menggila ini tak cukup dengan di seminar, tulisan-tulisan, pesan-pesan moral, dan nasihat belaka yang sifatnya normatif. Bukan hanya itu, dan memang tidak cukup hanya dengan itu. Kenapa? Karena kondisi masyarakat yang amburadul ini lebih disebabkan karena kegagalan sistem kehidupan yang mengaturnya. Faktor orang tua yang sibuk sehingga kurang perhatian juga perlu disikapi dan lingkungan masyarakat yang cuek serta perananan media.